Selasa, 05 Oktober 2010

thermoregulasi

Laporan Praktikum

Fisiologi Ternak Dasar

PRAKTIKUM VIII

Oleh:

Nama : Astrini Padapi

Stambuk : I311 08 279

Kelompok : III (Tiga)

Asisten : Muhammad Amin Subhan

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pada dasarnya thermofisiologi merupakan istilah yang menjelaskan berbagai aspek perubahan energi dalam tubuh. Seekor hewan dalam melangsungkan hidupnya akan memproduksi energi hasil metabolisme zat-zat makanan dalam tubuh dan digunakan untuk keperluan hidup pokok, produksi, dan pertumbuhan. Perubahan energi dalam tubuh merupakan hasil perbedaan antara pertambahan energi dengan kehilangan energi yang biasa dipengaruhi oleh aktivitas hewan, ukuran tubuh, temperatur internal dan karakteristik fisik

Manusia tidak bergantung pada suhu lingkungan karena pada umumnya manusia mampu memperoleh dan memproduksi panas hasil metabolisme yang sangat tinggi dan isolasi termik yang sempit terhadap lingkungan pada produksi panas metabolisme. Kerangka otot merupakan pusat koordinasi dalam tubuh yang berada pada tulang tengkorak dan diselimuti oleh jaringan.

Pada organ mulut katak terdapat rambut getar yang berfungsi sebagai proses penelanan makanan. Semakin banyak rambut getar yang terdapat pada organ turut mempengaruhi proses penelanan makanan dalam katak. Hal inilah yang melatarbelakangi dilakukan praktikum tentang kontraksi otot kerangka, thermoregulasi, dan rambut getar untuk mengetahui suhu tubuh manusia dan ampibi pada berbagai kondisi, bentuk-bentuk rambut getar, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kontraksi atau aktivitas otot.

Tujuan dan Kegunaan

A. Thermoregulasi

Tujuan dari praktikum thermoregulasi adalah untuk mengukur suhu tubuh manusia dan katak pada berbagai kondisi.

Kegunaan dari praktikum thermoregulasi adalah agar kita mengetahui cara menggunakan termometer untuk mengukur suhu tubuh serta faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan suhu tersebut.

B. Rambut Getar

Tujuan dari praktikum rambut getar adalah untuk mengetahui bagaimana gerakan rambut getar serta pengaruhnya terhadap proses menelan.

Kegunaan dari praktikum rambut getar adalah agar kita dapat mengetahui bentuk dan gerakan rambut getar pada katak.

METODOLOGI PRAKTEK

Waktu dan Tempat

Praktikum Fisologi Ternak Dasar mengenai Thermoregulasi, Rambut Getar, dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Maret 2010, pukul 08.30 sampai selesai, di Laboratorium Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Materi Praktikum

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah termometer, kawat preparat, papan preparat, gelas air minum, kymograph dan kelengkapannya, objek glass, gunting, pinset, dan mikroskop.

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air minum, air, hangat, kapas, alkohol, katak, dan benang.

Metode Praktikum

A. Thermoregulasi

Suhu tubuh manusia

Membaringkan seseorang dengan terlentang lalu memasukkan thermometer dalam ketiak dan membiarkannya selama 3 menit, lalu mencatat suhunya. Membersihkan thermometer dengan alkohol dan menormalkannya setelah itu memasukkan dalam mulut orang yang sama lalu membaca skalanya. Kemudian berkumur dengan air dingin selama 1 menit lalu memasukkan kembali thermometer ke dalam mulut selama 3 menit lalu membaca skalanya dan mencatatnya. Kemudian menormalkannya kembali thermometer ke dalam mulut selama 3 menit dan mengamati suhu lalu mencatatnya.

B. Rambut Getar

Merusak otak katak dengan menusuk foramen occipitale, kemudian mengikatnya dengan posisi terlentang di atas papan preparat. Setelah itu kedua sudut mulut disobek dengan memakai gunting dan mandibula dikeluarkan sejauh mungkin. Membasahi gabus dengan larutan ringer dan meletakkkannya padqa langit-langit rahang atas dan mengamati keadaan gabus tersebut. Setelah itu mengorek sedikit lendir dari mulut katak dan meletakkkan di atas objek glass lalu mengamatinya di bawah mikroskop. Menggunakan perbesaran 40x.


HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Thermoregulasi

Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 14. Hasil Pengamatan Suhu Tubuh pada Manusia (Wanita)

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Kelompok

Perlakuan (ºC)

Normal

Ketiak

Hangat

Dingin

I

36

35

37

34

II

37

36

36

36

III

36

38

38

34

IV

36

38

38

34

V

39

38

39

37

TOTAL

184

185

188

175

RATA-RATA

36.8

37

37.6

35

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisologi Ternak Dasar, 2010.

Berdasarkan data pada tabel 14 dapat diketahui bahwa suhu tubuh rata-rata wanita pada keadaan nomal yaitu 36,8ºC, suhu tubuh pada ketiak yaitu 37ºC, suhu tubuh setelah berkumur air hangat yaitu 37,6ºC, suhu tubuh setelah berkumur air dingin yaitu 35ºC. Hasil ini menunjukkan bahwa manusia termasuk dalam kelompok makhluk endoterm karena suhu tubuhnya tidak terlalu terpengaruh oleh keadaan suhu lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010), bahwa hewan endoterm adalah hewan yang menghasilkan banyak panas hasil oksidasi metabolisme dan isolasi termiknya sangat baik karena temperatur tubuhnya bergantung kepada produksi panas yang dihasilkan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang termasuk kelompok endoterm adalah burung dan sebagian besar mamalia.

Kelompok hewan mamalia termasuk manusia sering juga disebut hewan homeoterm karena suhu tubuhnya relatif konstan pada berbagai variasi temperatur lingkungan. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010), bahwa hewan homeoterm adalah kelompok hewan yang memilki suhu tubuh yang relatif konstan dan stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh suhu lingkungan di sekitarnya. Pertukaran panas antara tubuh makhluk makhluk hidup dengan benda yang lain dapat terjadi melalui cara radiasi, konduksi, konveksi, dan evaporasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Sonjaya (2010), bahwa radiasi merupakan perpindahan panas dari suatu benda yang suhunya tinggi ke benda lainnya tanpa adanya sentuhan. Konveksi merupakan perpindahan panas melalui pengaliran molekul udara atau cairan yang bergerak dari benda yang memiliki suhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Konduksi merupakan perpindahan yang berlangsung antara benda-benda karena adanya sentuhan. Sedangkan evaporasi merupakan pertukaran panas antara tubuh atau benda dengan adanya perubahan kondisi air.

Menurut Prawira (2009) bahwa secara fisiologis kaki tetap berfungsi dalam keadaan normal. Jadi sistem saraf kaki tetap berfungsi dalam keadaan baik, berarti hewan tersebut telah beradaptasi pada tingkat sel dan tingkat molekul. Selanjutnya yaitu dengan jalan hibernasi atau torpor, yaitu penurunan suhu tubuh yang berkaitan dengan adanya penurunan laju metabolisme, laju denyut jantung, laju respirasi dan sebagainya. Periode hipernasi bervariasi mulai dari beberapa jam hingga beberapa minggu bahkan beberapa bulan. Berakhirnya hibernasi dicapai dengan kebangkitan spontan yaitu melalui peningkatan laju metabolisme dan suhu tubuh secara cepat yang akan segera mengembalikkan ke dalam keadaan normal.

Menurut Supripto (1998) bahwa termoregulasi merupakan proses homeostatis untuk menjaga agar suhu tubuh suatu hewan dalam keadaan stabil atau steady state, dengan cara mengontrol dan mengatur keseimbangan antara banyaknya (energi panas) yang diproduksi (thermogenesis) dan energy panas yang dilepaskan (termolisis). Terdapat kelompok hewan yang mampu menjaga kestabilan suhu tubhnya (regulator) sehingga suhu tubuhnya tidak berpengaruh oleh perubahan lingkungannya, yang dikelompokkan sebagai hewan homeoterm.


Tabel 15. Hasil Pengamatan Suhu Tubuh pada Manusia (Pria)

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

Kelompok

Perlakuan (ºC)

Normal

Ketiak

Hangat

Dingin

I

36

37

38

35

II

35

34

36

37

III

35

34

37

36

IV

34

35

37

35

V

36

35

37

35

TOTAL

176

175

185

178

RATA-RATA

35.2

35

37

35.6

Sumber : Data Hasil Praktikum Fisologi Ternak Dasar, 2010.

Berdasarkan data pada tabel 15 dapat diketahui bahwa suhu tubuh rata-rata pria pada keadaan nomal yaitu 35,2 ºC, suhu tubuh pada ketiak yaitu 35ºC, suhu tubuh setelah berkumur air hangat yaitu 37ºC, suhu tubuh setelah berkumur air dingin yaitu 35,6ºC. Hasil ini menunjukkan bahwa manusia termasuk dalam kelompok makhluk endoterm karena suhu tubuhnya tidak terlalu terpengaruh oleh keadaan suhu lingkungan. Manusia cenderung dapat mempertahankan agar suhu tubuhnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonim (2010) bahwa pembentukan panas pada akhirnya bergantung pada oksidasi bahan bakar metabolik yang berasal dari makanan. Karena fungsi sel peka terhadap fluktuasi suhu internal, manusia secara hemostasis mempertahankan suhu tubuh pada tingkat yang optimal bagi kelangsungan metabolisme sel yang dibawah sinar matahari, maka di dalam tubuh akan menjadi lebih hangat. Apabila menyentuh sesuatu yang suhunya 370C (Suhu tubuh kita) maka akan terasa hangat karena kulit lebih dingin dari pada suhu benda tersebut. Walaupun terdapat sebuah variasi pada beberapa bagian tubuh kita, akan tetapi dari waktu ke waktu variasi ini sangat kecil. Sistem diatur oleh suatu thermostat (suatu bagian dari otak). Sel reseptor tertentu ldalam struktur ini akan memonitor suhu darah dalam otak (bukan darah dalam kulit). Bila darah terlalu panas maka hipothalamus akan menilai suatu rantai untuk menurunkan suhu tubuh. Manusia dan hewan berukuran besar pada umumnya akan memulai berkeringat. Seperti misalnya anjing akan melewatkan udara melalui lidahnya dengan cara terengah-engah (panting) dan kucing akan menjilat tubuhnya sehingga evaporasi cairan akan dapat mendinginkan tubuh. Biasanya manusia berada di lingkungan yang suhunya lebih dingin daripada suhu tubuh mereka, sehingga ia harus terus menerus menghasilkan panas secara internal untuk terus dapat mempertahankan suhu tubuhnya.

Menurut Prawira (2009) bahwa beradasarkan kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh, hewan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu poikiloterm dan hemeoterm. Hewan poikiloterm adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan. Sementara hewan homeoterm adalah hewan yang suhu tubuhnya selalu konstan sekalipun suhu lingkungannya berubah. Menurut konsep kuno, hewan poikiloterm sama dengan hewan berdarah dingin, sedangkan homeoterm sama dengan hewan berdarah panas. Kadal adalah contoh hewan poikiloterm, sementara mamalia adalah hewan hemoterm. Suhu tubuh hewan homeoterm. Akan tetapi, pada saat tertentu ketika suhu lingkungan di gurun mencapai 500C, suhu tubuh kadal dapat menjadi lebih tinggi daripada mamalia gurun. Dalam contoh tersebut sangat jelas bahwsa hewan berdarah dingin sama sekali tidak tepat.

  1. Rambut Getar

Berdasarkan Praktikum yang telah dilakukan maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 16. Hasil Pengamatan Rambut Getar Pada Katak

LABORATORIUM FISIOLOGI TERNAK DASAR

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2010

2

1

Keterangan:

  1. Inti Sel

2. Tangkai

Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.

Berdasarkan data pada table 16 dapat diketahui bahwa rambut getar yang terdapat pada katak yaitu Vorticella, dimana strukturnya itu terdapat tangkai dan berbentuk seperti lonceng. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonimb (2010) bahwa Vorticela adalah genus protozoa , dengan lebih dari 16 spesies yang dikenal. Mereka berjalan terbalik berbentuk lonceng Ciliata s, ditempatkan di antara peritrich s. Setiap sel memiliki tangkai yang terpisah berlabuh ke substrat, yang berisi kontraktil urat saraf disebut myoneme.


Rambut getar merupakan suatu selaput lendir yang terdapat dalam rongga mulut katak dan berfungsi untuk menimbulkan aliran dari cairan mulut dan permukaan dinding cavum oris. Hal ini sesuai dengan pendapat Anonima (2010), bahwa rambut getar dapat menimbulkan aliran dari cairan saluran mulut dan permukaan dinding cavum oris.

Menurut Anonimb (2009) ,terdapat 6 macam rambut getar yaitu sebagai berikut :

1. Chilodonella

Cilia atau rambut getar yang mempunyai panjang 120 mikron. Chilodonella mempunyai cytopharyngeal basket tersendiri. Berbentuk oval dengan nukleus yang berukuran besar (macronucleus) yang terlihat dengan jelas dibawah sinar yang terang.

Chilodonella

2. Prorondon

Rambut getar macam prorondon mempunyai panjang 141 mikron, dan berbentuk silindris yang terbungkus oleh ectoplasma yang tebal, dimana terdapat sitosom didalamnya.

Prorondon

3. Colpoda

Colpoda mempunyai panjang rambut getar sekitar 60 – 70 mikron, oleh karena itulah colpoda merupakan cilia atau rambut getar yang berukuran lebih medium bila dibandingkan dengan cilia lainnya. Calpoda mempunyai bentuk seperti bentuk dari ginjal, yang memiliki vakuola makanan yang terdapat di dalam selnya yang berguna untuk mencerna makanan.

Colpoda

4. Stensor

Cilia atau rambut getar yang mepunyai bentuk menyerupai bentuk terompet, ada juga yang berbentuk silindris, dimana memepunyai vakuola kontraktil di bagian kiri atas dan biasanya terdapat di air segar.

Stensor

5. Coleps

Cilia atau rambut getar yang mempunyai bentukl menyerupai tong (barrel) dengan dikelilingi oleh lapisan endoplasmic. Terdapat sitosom dibagian anterior ujung, dan juga dilengkapi dengan cilia yang panjang. Cilia unung posterior lebih panjang dibandingkan cilia yang terletak diujung anterior. Celeps mempunyai panjang berkisar antara 40 – 65 mikron.

Coleps


6. Tetrahymena

Tetrahymena adalah cilia atau rambut getar yang oligohymenophoran yang umumnya terdapat di air tawar. Biasanya digunakan sebagai bahan untuk mendemonstrasikan organisasi dari hewan tingkat rendah. Tetrahymena dikelilingi oleh cilia disepanjang tubuhnya, dan mempunyai bentuk-bentuk basal.

Tetrahymena


PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Suhu tubuh rata-rata wanita pada keadaan nomal yaitu 36,8ºC, suhu tubuh pada ketiak yaitu 37ºC, suhu tubuh setelah berkumur air hangat yaitu 37,6ºC, suhu tubuh setelah berkumur air dingin yaitu 35ºC. Dan suhu tubuh rata-rata pria pada keadaan nomal yaitu 35,2 ºC, suhu tubuh pada ketiak yaitu 35ºC, suhu tubuh setelah berkumur air hangat yaitu 37ºC, suhu tubuh setelah berkumur air dingin yaitu 35,6ºC menunjukkan bahwa manusia termasuk dalam kelompok makhluk endoterm.

2. Rambut getar yang terdapat pada katak yaitu Vorticella.

Saran

Sebaiknya bahan-bahan yang akan dipakai telah tersedia di laboratorium. Agar praktikum dapat berjalan dengan lebih lancar.


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2010. Endoterm. http://whedacaine.wordpress.com/ (Diakses 28 Maret 2010).

Anonima. 2010. Thermofisiologi. http://id.wikipedia.org/wiki/Hemoglobin. (Diakses pada 28 Maret 2010).

Anonimb. 2010. Thrermoregulasi. http://info-sehat-kita.blogspot.com . (Diakses pada 28 Maret 2010).

Anonimc. 2010. Rambut Getar. http://www.blogdokter.net /2010/01/13/hematokrit. (Diakses pada 28 Maret 2010).

Prawira, D. 2009. Bahan Ajar Ilmu Lingkungan Ternak Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Sonjaya, H. 2010. Bahan Ajar Fisilogi Ternak Dasar Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.

Supripto. 1998. Fisiologi Hewan. Penerbit ITB. Bandung