Selasa, 05 Oktober 2010

Mencit

PRODUKTIVITAS MENCIT (Mus musculus) YANG DIPELIHARA BERDASARKAN JENIS PAKAN DAN LEVEL PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA

ASTRINI PADAPI / I311 08 279

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN, MAKASSAR 90245

______________________________________________________________________________

ABSTRAK

ASTRINI PADAPI (I31108 279). Telah menyelesaikan Laporan Praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Produktivitas Mencit (Mus musculus) yang Dipelihara Berdasarkan Jenis Pakan dan Level Protein Pakan yang Berbeda, di bawah bimbingan Muhammad Amin Subhan.

Praktikum ini bertujuan untuk melihat proses pertumbuhan mencit (Mus musculus) melalui pertambahan berat badannya, dan reproduksi yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan berdasarkan jenis pakan dan protein yang berbeda. Sedangkan kegunaannya adalah agar dapat mengetahui pertambahan berat badan, jumlah konsumsi pakan serta konversi pakan per minggu pada mencit (Mus musculus) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Aneka Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Sebanyak 17 ekor mencit campur antara jantan dan betina yang dipelihara di kandang tertutup (box) dengan pemberian minum melalui botol sebanyak 9 buah. Pakan yang diberikan adalah pakan pabrikan dan pelet (jagung, konsentrart dan dedak) yang proteinnya berbeda. Pemberian pakan diberikan dari 20% berat badan awal.

Hasil yang diperoleh yaitu pada umur mencit muda komsumsi pakannya tidak lebih dari 9 gr. Dan pada mencit yang tua komsumsi pakan lebih dari 23 gr. Hal tersebut menandakan komsumsi pakan yang tinggi. Terkhusus pada jenis pakan pabrikan, protein 21% dan protein 23%. Namun rendah dalam protein 19%. Karena rata-rata konsumsi pakan seekor mencit dalam sehari adalah 10 gr berarti dalam seminggu hanya dapat mengkonsumsi 70 gr/ekor/minggu. Pertambahan bobot badan yang terjadi selama berlangsungnya proses pemeliharaan sangat baik. Keberhasilan tersebut dapat disebabkan manajemen pemeliharaan dalam hal ini pemberian pakan yang teratur, sehingga kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan atau pertumbuhan mencit terpenuhi.

Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian jenis pakan dan level protein yang berbeda ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan mencit. Pertambahan bobot badan yang terjadi selama berlangsungnya proses pemeliharaan sangat baik.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mencit adalah hewan pengerat yang banyak terdapat disawah dan merupakan hama bagi petani. Ciri khas dari mencit yaitu kulit, rambut tidak berpigmen sehingga warnanya putih, mencit lebih tahan lama terhadap penyakit dan lebih jinak. Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh, kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan terhenti.

Pertumbuhan seekor ternak mencakup pertumbuhan dari komponen tubuh. Karena komponen-komponen seekor ternak tumbuh pada tingkat berbeda, perubahan dalam ukuran menghasilkan perbedaan dalam diferensiasi sel. Ternak akan mengalami perubahan bentuk secara proporsional, mulai dari lahir sampai ukuran dewasa. Istilah pertumbuhan dapat diterapkan pada sebuah sel, sebuah organ, sebuah jaringan, seekor individu ternak atau satu populasi ternak. Definisi sederhana adalah suatu perubahann bentuk/ukuran yang dapat diukur dalam arti panjang, volume atau massa. Pertumbuhan merupakan hasil suatu perbedaan positif antara anabolisme dan katabolisme.

Produktivitas ternak melibatkan berbagai proses fisiologis dalam tubuh ternak, dan secara kuantitatif penampilan seekor ternak sangat ditentukan oleh kecepatan pertumbuhan tubuh secara total untuk berproduksi dan secara kualitatif penampilan seekor ternak dipengaruhi tingkat pertumbuhan relatif dari berbagai bagian tubuh. Hal tersebutlah yang melatarbelakakngi dilakukannya percobaan Mencit (Mus musculus) untuk mengetahui sejauh mana tingkat pertumbuhan dan perkembangan seekor mencit.

Tujuan dan Kegunaan

Kegiatan praktikum Fisiologi Ternak Dasar mengenai Pertumbuhan bertujuan untuk melihat proses pertumbuhan mencit (Mus musculus) melalui pertambahan berat badannya, dan reproduksi yang terjadi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan berdasarkan jenis pakan dan protein yang berbeda.

Sedangkan kegunaannya adalah agar dapat mengetahui pertambahan berat badan, jumlah konsumsi pakan serta konversi pakan per minggu pada mencit (Mus musculus) dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pertumbuhan berdasarkan jenis pakan dan protein yang berbeda.

METODOLOGI PRAKTIKUM

Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Aneka Ternak Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin, Makassar. Sebanyak 17 ekor mencit campur antara jantan dan betina yang dipelihara di kandang tertutup (box) dengan pemberian minum melalui botol sebanyak 9 buah. Pakan yang diberikan adalah pakan pabrikan dan pelet (jagung, konsentrart dan dedak) yang proteinnya berbeda. Pemberian pakan disesuaikan dengan berat badan awal.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum maka diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 1. Komsumsi Pakan Mencit (Mus musculus)

Umur

Jenis Pakan

Pabrikan

19%

21%

23%

Muda

6,54

8,96

3,45

7,98

Tua

26,32

26,96

23,75

28,43

Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.

Berdasarkan data pada tabel 1. maka dapat diketahui bahwa pada umur mencit muda komsumsi pakannya tidak lebih dari 9 gr. Dan pada mencit yang tua komsumsi pakan lebih dari 23 gr. Hal tersebut menandakan komsumsi pakan yang tinggi. Terkhusus pada jenis pakan pabrikan, protein 21% dan protein 23%. Karena rata-rata konsumsi pakan seekor mencit dalam sehari adalah 10 gr berarti dalam seminggu hanya dapat mengkonsumsi 70 gr/ekor/minggu. Hal ini sesuai dengan pendapat Martijo (1992) bahwa pertumbuhan berat badan mencit (Mus musculus) yang normal untuk tiap harinya adalah 1 gr/ekor/hari. Hal ini juga terkait dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan yaitu dengan konsumsi pakan untuk tiap harinya adalah 10 gr/ekor/hari akan meningkatkan pertumbuhan berat badan tiap harinya sebesar 1 gr/ekor/hari. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gr berat dewasa untuk jantan 20-40 gr sedangkan pada betina 18-35 gr tapi kecepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari (Martijo, 1992).

Menurut Farah (2010), yang menyatakan bahwa kebutuhan pakan bagi seekor mencit tiap harinya kurang lebih sebanyak 10% dari bobot tubuhnya jika pakannya berupa pakan kering. Kualitas makanan yang baik dapat diperoleh dengan membuatnya, biasanya dalam bentuk pellet dan setiap harinya seekor mencit dewasa dapat memakan 3-5 gr makanan dan kalau mencit yang sedang bunting atau menyusui, akan makan lebih banyak. Sedangkan kebutuhan minum seekor mencit setiap hari kira – kira 15 – 30 ml air.

Tabel 2. Pertumbuhan Berat Badan Mencit (Mus musculus)

Umur

Pabrikan

19%

21%

23%

Muda

14

14

14,67

13,33

14,33

13,33

14

13,33

Tua

38

40

40,333

37,667

42,667

28,667

38

40

Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2010.

Berdasarkan data pada tabel 2 sehingga kita dapat mengetahui bahwa pertambahan bobot badan yang terjadi selama berlangsungnya proses pemeliharaan sangat baik. Keberhasilan tersebut dapat disebabkan manajemen pemeliharaan dalam hal ini pemberian pakan yang teratur, sehingga kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan atau pertumbuhan mencit terpenuhi. Hal ini sesuai dengan pendapat Farah (2010) bahwa jumlah konsumsi pakan yang dimakan sangat berpengaruh pada suhu lingkungan, dimana suhu lingkungan dingin jumlah konsumsi pakannya akan tinggi begitupun sebaliknya pada suhu panas, serta keadaan ternak atau mencit saat masa kebuntingan akan mengkonsumsi pakan banyak yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas mencit, dimana proses penyediaan zat – zat nutrisi selama terjadi pembelahan pada masa kebuntingan akan mempengaruhi pertumbuhan yang terjadi pada periode menyusui pada mencit betina.

Mencit merupakan hewan yang jinak, lemah, mudah ditangani, takut cahaya dan aktif pada malam hari; mencit yang dipelihara sendiri makannya lebih sedikit dan obotnya lebih ringan dibanding yang dipelihara bersama-sama dalam satu kandang, kadang-kadang mempunyai sifat kanibal (Yuwono dkk, 2009).

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata

Class : Mamalia

Sub class : Theria

Ordo : Rodentia

Sub ordo : Myomorpha

Famili : Muridae

Sub family : Murinae

Genus : Mus

Species : Mus musculus

Pertumbuhan mencit yaitu pertambahan berat badan mencit hanya mencapai 5 gr perminggunya sehingga dapat dinilai bahwa pertambahan berat badan mencit tidak melebihi 1 gr / hari. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Yuwono dkk (2009) bahwa pertumbuhan berbeda dengan perkembangan, pertumbuhan dilukiskan sebagai proses pertambahan bobot sejalan dengan bertambahnya waktu (umur); sedangkan perkembangan adalah penggantian bentuk, penyusunan komponen tubuh panca indra dan fungsi organ tubuh. Pada umumnya berat lahir mencit sekitar 1 gram; berat lahir tergantung pada jenis (strain) mencit. Setelah 4 hari rambut mulai tumbuh di sekujur tubuhnya, terutama misai yang jelas terlihat, pada 5 hari seluruhnya sudah terlihat putih. Pada umur 10 hari daun telinga membuka, bagian tubuh lainnya seperti puting susu dan alat kelamin luar menjadi jelas kelihatan. Pada umur 12 hari mata mulai membuka dan anak-anak mencit aktif lari berkeliling-keliling. Pada umur 13-14 hari mencit selain minum susu induk mulai memakan makanan padat (pellet) dan mulai belajar minum dari botol. Pada umur 16 hari sudah dapat disapih, tetapi penyapihan sebaiknya dilakukan umur 21 hari. Berat sapih umumnya sekitar 8-12 gram.

Perkembangan mencit yaitu mencit melahirkan 7 ekor anak. Hal ini sesuai dengan pendapat Martijo (1992) bahwa pada mencit (mus musculus) menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak sekitar 5-10 lebih/ekor dalam satu melahirkan. Pada kelahiran ternak diawaliu dengan dengsan peningkatan yang drastic dalam sekresi/kortisol dari kortek adrena dimana cortiso fetus bekerja untuk meningkatkan konfersi progesterone sehingga menghasilkan besarnya nisbah pada estrogen terhadap progesterone pada darh induk, sehingga pada saat melahirkan akan menghasilkan jumlah anak yang cukup banyak. Berat pada mencit (Mus musculus) umur 4 minggu mencapai 18-20 gram berat dewasa untuk jantan yaitu 20-40 gram sedangkan pada betina 18-35 gram tapi krcepatan tubuhnya mengalami pertambahan berat badan 1 gram/ hari.

Manajemen yang baik akan membuat proses pemeliharaannya dengan baik. Pada percobaan mencit diberi perlakuan lingkuangan yang baik yaitu dengan memberi alas tidur serbuk gergaji, diberi pakan yang cukup serta minum yang cukup. Disertai pula dengan pemberian box. Hal ini sesuai dengan pendapat Smith (1998) bahwa pemeliharaan mencit harus menggunakan box mencit atau (kandang mencit) yang telah disiapkan, dengan memberikan serbuk gergaji sebagai alas. Kandang mencit harus selalu diperhatikan kebersihannya, terutama pergantian serbuk gergaji yang dilakukan minimal sekali dalam seminggu, serta box mencit juga dibersihkan (Smith, 1998).

Kelakuan mencit yang sering muncul adalah bersembunyi di balik serbuk geregaji. Hal ini sesuai dengan pendapat Farah (2010) bahwa mencit biasanya banyak ditemukan di semak-semak. Mencit tidak tinggal ditanah tetapi disemak-semak atau diatap bangunan. Bantalan telapak kaki jenis tikus ini disesuaikan untuk menarik dan memegang yang sangat baik. Hal ini karena bantalan telapak kaki terdapat guratan-guratan bertelur, sedang pada rodensia penggali bantalan telapak kakinya halus.

Semua hewan termasuk mencit dapat tumbuh lebih cepat pada waktu masih muda, sejak terjadinya pembuahan, sampai lahir dan sampai mendekati dewasa tubuh, kecepatan pertumbuhan semakin berkurang dengan bertambahnya umur dan akhirnya pertumbuhan terhenti. Hal ini sesuai dengan pendapat Hatta (2002), yang menyatakan bahwa pertumbuhan yang cepat disebabkan karena asam amino cepat diserap dari dalam darah pada suatu tingkat kecepatan pertumbuhan itu berhubungan dengan enzim.

KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian jenis pakan dan level protein yang berbeda ternyata dapat mempengaruhi pertumbuhan mencit. Pertambahan bobot badan yang terjadi selama berlangsungnya proses pemeliharaan sangat baik.

DAFTAR PUSTAKA

Farah, A. 2010. Mencit. http://amirafarah.blogspot.com / (Diakses Tanggal 27 April 2010).

Hatta. 2002. Pemeliharaan Mencit. http://mhatta.blogspot.com (Diakses Tanggal 27 April 2010).

Martijo. 1992. Kesehatan dan Kemampuan Adaptasi Hewan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Smith. 1998. Pertumbuhan dan Perkembangan Mencit. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Yuwono, dkk. 2009. Mencit strain CBR Swiss Derived. Pusat Penelitian Penyakit Menular Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

3 komentar:

  1. detail posting rilury cukup menambah wawasan adit sbg peternak pemula cara beternak mencit yang efektif, makasih n terus berkarya...!!!
    oia,mkasih bgt sekiranya lury sudi layangkan tips agar mencit cepat n banyak beranak,
    salam..

    BalasHapus
  2. Umur mencit tua itu range brapa bulan/tahun ya ? Trims

    BalasHapus
  3. Umur mencit tua itu range brapa bulan/tahun ya ? Trims

    BalasHapus